Sistem
informasi adalah kumpulan komponen yang saling bekerja untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk membantu
dalam pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis, dan
visualisasi dalam organisasi.
Sistem informasi mempunyai peran yang penting dalam kinerja
sebuah organisasi. Sistem informasi memberikan banyak keuntungan, dari tugas
yang simple seperti proses transaksi pada level operasional sampai ke tugas
yang sulit seperti membuat keputusan penting dan kompetitif pada tingkat
strategis organisasi.
Dampak TI pada organisasi
Penggunaan teknologi informasi, termasuk Web, telah
membawa banyak perubahan organisasional dalam berbagai area, antara lain:
1. Struktur organisasi, otoritas, kekuatan
TI memungkinkan peningkatan produktivitas para manajer,
perluasan pengendalian, dan pengurangan jumlah manajer serta tenaga ahli. Maka
akan semakin sedikit tingkat manajerial yang akan ada dalam banyak perusahaan,
dan akan makin sedikit pula staf manajer operasi.
Hierarki organisasional yang
lebih datar akan menghasilkan pengurangan dalam jumlah total karyawan, rekayasa
ulang proses bisnis, peningkatan produktivitas karyawan, dan kemampuan karyawan
di tingkat yang lebih rendah untuk melakukan pekerjaan di tingkat yang lebih tinggi
melalui dukungan sistem informasi.
2. Tugas dalam pekerjaan
Dalam hal ini TI mengubah tugas dalam pekerjaan dan
kumpulan kemampuan. Tanggung jawab pekerjaan penting tidak hanya karena
berkaitan dengan stuktur perusahaan, tetapi juga karena berkaitan dengan
kepuasan karyawan, kompensasi, status, dan produktivitas.
Berbagai perubahan
dalam tanggung jawab pekerjaan terjadi ketika restrukturisasi proses bisnis
dilakukan, dalam hal ini diperlukan kemampuan komputer dalam tingkat yang lebih
tinggi untuk para pekerja dan perlunya pelatihan ulang.
3. Jenjang karier karyawan
Peningkatan penggunaan TI dalam perusahaan secara
signifikan dan dapat menimbulkan dampak tidak terduga atas jenjang karier.
Telah banyak profesional berkeahlian tinggi yang telah mengembangkan kemampuan
mereka melalui pengalaman selama bertahun-tahun, memiliki serangkaian posisi
yang menghadapkan mereka pada situasi yang makin sulit dan rumit.
4. Supervisi
Fakta bahwa pekerjaan seorang karyawan dilakukan secara
online dan disimpan secara elektronik menimbulkan kemungkinan adanya supervisi
elektronik yang lebih besar. Supervisi jarak jauh lebih banyak menekankan pada
pekerjaan yang diselesaikan dan lebih sedikit berkaitan dengan hubungan
personal serta politik kantor. Dalam hal ini internet memiliki potensi untuk
meningkatkan supervisi jarak jauh.
5. Pekerjaan manajer
Tugas yang paling penting bagi manajer adalah mengambil
keputusan. TI dapat mengubah cara pengambilan keputusan dibuat, dan akibatnya
juga mengubah pekerjaan para manajer. Mereka dapat meluangkan lebih banyak
waktu untuk aktivitas perencanaan. Pengumpulan informasi untuk pengambilan
keputusan kini dapat dilakukan secara lebih cepat melalui mesin pencari dari
internet.
TI juga dapat mengubah syarat kepemimpinan, contohnya komunikasi
langsung yang biasanya dilakukan dapat digantikan oleh e-mail dan konferensi
terkomputerisasi. Hal tersebut menyebabkan kualitas kepemimpinan yang berkaitan
dengan kehadiran fisik akan berkurang.
Dampak
Positif TI pada Organisasi (five force model)
1.The rivalry among existing
firms in the industry
- Menambah daya saing karena teknologi informasi meningkatkan efisiensi dan efektifitas organisasi
- Teknologi informasi dapat menjaga kemanan laporan dari suatu organisasi. Contoh: Menggurangi kemungkinan laporan suatu organisasi dapat dicuri
- Tekonologi informasi meningkatkan akurasi
- Dengan adanya TI, dapat meningkatkan employee satisfaction
2.The bargaining power of
buyers
- TI membantu untuk menjaga hubungan baik dengan buyer
- TI dapat memberikan layanan kepada pelangan 24 jam
3.The bargaining power of
Suppliers
- TI membantu menjalin hubungan baik dengan supplier
- TI memudahkan organisasi untuk melakukan pencarian dan perbandingan supplier yang dapat menyediakan produk atau jasa yang lebih baik dan murah
- TI memudahkan proses pendistribusian informasi kepada supplier
- TI mempermudah organisasi untuk mencari supplier
- TI dapat digunakan untuk mengintegrasi supply chain dengan supplier
4.The threat of entry of new
competitor
- TI memungkinkan organisasi menurunkan biaya produksi sehingga dapat menjual barang dengan harga lebih murah dari pada pesaing baru
5.The threat of substitute
product or services
- TI memungkinkan diversifikasi produk
Dampak Negatif TI pada Organisasi (five force model)
1.The rivalvy among existing
firms in the industry
· Keberadaan TI
yang bermanfaat meningkatkan daya saing masing-masing perusahaan dapat
mengancam keberadaan suatu organisasi. Dalam kasus ini berlaku hokum alam,
dimana yang kuat yang akan bertahan.
2.The bargaining power of
buyers
· TI
memungkinkan organisasi kehilangan pelanggannya karena dengan adanya internet
pelanggan dapat melakukan pencarian dan perbandingan produk atau jasa secara
online dengan mudah dan cepat.
3.The bargaining power of
Suppliers
· TI memungkinkan
organisasi kehilangan suppliernya karena dengan adanya internet supplier dapat
melakukan pencarian dan perbandingan organisasi yang lebih mengguntungkan untuk
melakukan kerjasama dengannya
4.The threat of entry of new
competitor
· TI
memungkinkan organisasi kalah bersaing dengan pesaing baru, karena dengan TI
pesaing baru dapat melakukan pemasaran secara online tanpa harus membangun toko
untuk pemasaran.
5.The threat of substitute
product or services
· TI
memungkinkan organisasi mengalami kerugian akibat adanya substitute product or
service.
Contoh : Perusahaan rekaman yang mengalami kerugian
akibat produknya yang berupa lagu tidak laku dipasaran karena TI memudahkan
orang untuk mendownload langsung via internet
Peran
sistem informasi manajemen dalam sebuah perusahaan
1. Menunjang
kegiatan bisnis operasional.
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan
pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi
kegiatan bisnis sehari-hari. Ketkka tanggapan atau respon yang cepat menjadi
penting, maka kemampuan sistem informasi untuk dapat mengumpulkan dan
mengintegrasikan informasi ke berbagai fingsi bisnis menjadi kritis atau
penting.
2. Menunjang
untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dapat mengombinasikan informasi untuk
membantu manajer menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama
dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk
mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya.
Sistem informasi akan membantu
para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih tepat, dan lebih
bermakna.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian
sasaran startegis perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing di pasar.
Sistem informasi dapat digunakan untuk memberikan
keunggulan kompetitif kepada perusahaan. Seiring dengan perusahaan memenuhi
kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha
untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya. Mereka dapat keunggulan
ini dengan memberikan produk dan jassa pada harga yang lebih rendah, memberikan
produk dengan jassa dan kualitass yang lebih tinggi, dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khususdari segmen-segmen pasar tertentu.
Satu yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta
bahwa sebuah perusahaan juga akan mencapai keunggulan kompetitif melalui
penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan
kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk
mendapatkan pengungkitan (leverage) didalam pasar. Ingat bahwa manajer
perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam memenuhi
tujuan-tujuan strategi perusahaan.
Pandangan secara luas atas keunggulan
kompetitif menyadari adanya organisasi-organisasi yang bersaing dengan
perusahaan sekaligus sekaligus juga profesional dan staf di negara-negara lain
yang bersaing memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan.
Perusahaan
multinasional sering kali mengontrakkan pekerjaan (outsource) ke
organisasi-organisasi lain agar dapat mencapai suatu keunggulan ekonnomi.
Perusahaan yang melakukan bisnis secara global memiliki kebutuhan-kebutuhan
informasi dan koordinasi khusus. Biasanya keunggulan kompetitif dapat dicapai
melalui pengelolaan sumber daya fisik.
Strategi kompetitif adalah pencapaian posisi kompetitif yang diidamkan dalam industri,
tempat dimana industri berada. Tujuan strategi kompetitif adalah menciptakan
keuntungan dan posisi yang mendukung dalam melawan kekuatan yang menentukan
persaingan industri.
Suatu perusahaan dikatakan
memiliki keunggulan kompetitif ketika perusahaan tersebut mempunyai sesuatu
yang tidak dimiliki pesaing, melakukan sesuatu lebih baik dari perusahaan lain,
atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain.
Sistem Informasi Strategis adalah dukungan terhadap sistem informasi komputer
yang digunakan pada tinggat organisasi yang mengubah tujuan operasional,produk
jasa,dan hubungan lingkungan untuk membantu organisasi.
Peranan Sistem Informasi Strategis
1.Penggunaan teknologi
informasi untuk menghasilkan produk layanan
2.Meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitifnya
3.Membantu perusahaan dalam
menghadapi pasar global
Manfaat Sistem Informasi Strategis Penggunaan TI
> Meningkatkan
Operasi Bisnis,
>Mempromosikan inovasi bisnis,
>Mempertahankan pelanggan dan pemasok.
>Membentuk biaya pengganti(switching cost)
>Membentuk tembok pengahalang bagi pendatang baru
>Membangun suatu ‘Platform’ TI strategis
>Mengembangan sistem Informasi Strategis
>Mempromosikan inovasi bisnis,
>Mempertahankan pelanggan dan pemasok.
>Membentuk biaya pengganti(switching cost)
>Membentuk tembok pengahalang bagi pendatang baru
>Membangun suatu ‘Platform’ TI strategis
>Mengembangan sistem Informasi Strategis
Komentar
Posting Komentar